Orasi Ilmiah Rektor UIN SUNA : Harmoni Keluarga Tameng Pertahanan Bangsa
www.uinsuna.ac.id – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, M. Ag, menyoroti peran strategis lulusan Mahad ‘Aly dalam menjaga harmoni keluarga sebagai pilar utama ketahanan bangsa. Hal ini disampaikan Prof. Danial dalam orasi ilmiahnya di hadapan 38 wisudawan Mahasantri Mahad ‘Aly Malikussaleh, Selasa (9/9/2025).
Wisuda yang berlangsung khidmat di Aula Abu Syekh H. Ibrahim, Komplek Yayasan Malikussaleh, ini turut dihadiri tokoh penting, termasuk perwakilan dari Kementerian Agama Aceh Utara, Dinas Pendidikan Dayah Aceh Utara, Ketua Yayasan Mahad ‘Aly Se-Aceh, dan pimpinan Muspika Tanah Jambo Aye.
Dalam orasinya, Prof. Danial memaparkan data yang cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pernikahan di Aceh tahun 2024 berjumlah 31.740 pasangan, dan hingga awal Agustus 2025, Mahkamah Syar'iyah (MS) Aceh mencatat 2.923 kasus perceraian yang didominasi oleh pasangan muda.
Kemudian yang sangat mencemaskan ialah dari jumlah kasus perceraian tersebut terdapat 2.311 kasus yang didominasi oleh gugatan istri. Dan Aceh Utara menyumbang kasus terbanyak.
“Ini menjadi tantangan besar bagi kita, khususnya lulusan keagamaan. Pertahanan dan ketahanan sebuah bangsa tidak terlepas dari pertahanan dan ketahanan sebuah keluarga,” ujar Prof. Danial.
Ia menambahkan, Al-Qur’an sendiri lebih banyak membahas tema tentang keluarga disebut lebih dari 100 kali menurut ahli tafsir dibandingkan tema tentang negara. Hal ini, menurutnya, menunjukkan bahwa inti kekuatan umat, bangsa, dan negara sesungguhnya terletak pada keluarga.
Data perceraian yang tinggi ini menjadi cerminan bahwa pondasi keluarga di tengah masyarakat menghadapi tantangan serius. Sebagai lulusan lembaga pendidikan keagamaan yang mendalami ilmu-ilmu Islam secara mendalam, para wisudawan Mahad ‘Aly diharapkan mampu memainkan peran sentral sebagai agen perubahan dan penjaga moralitas keluarga.
Mereka tidak hanya dibekali dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga pemahaman holistik tentang bagaimana membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah, sesuai dengan tuntunan syariat.
Prof. Danial berharap para lulusan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah mereka peroleh untuk membantu masyarakat, khususnya pasangan muda, dalam menghadapi persoalan rumah tangga.
Peran mereka dapat berupa menjadi pembimbing spiritual, konselor, atau bahkan sekadar menjadi contoh teladan dalam membangun rumah tangga yang harmonis. Dengan begitu, setiap keluarga dapat menjadi benteng yang kuat, melindungi anggota-anggotanya dari berbagai gejolak sosial dan moral yang mengancam.
Para wisudawan Mahasantri Mahad ‘Aly yang berjumlah 38 orang ini diharapkan menjadi pelopor dalam menciptakan keharmonisan di tengah masyarakat. Dengan bekal keilmuan yang mumpuni dan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Islam, mereka diharapkan mampu menyebarkan pesan-pesan positif tentang pentingnya menjaga keutuhan rumah tangga.
Kehadiran mereka di tengah masyarakat akan menjadi jawaban atas tantangan data perceraian yang kian meningkat, menegaskan bahwa ilmu agama bukanlah sekadar teori, melainkan solusi nyata untuk membangun peradaban yang lebih baik, dimulai dari unit terkecil yaitu keluarga. (AM)