Rektor UIN SUNA Lhokseumawe Saksikan langsung Penganugerahan Gelar Adat Kedatuan Luwu Kepada Menag RI
www.uinsuna.ac.id – Rektor Universitas Islam Negeri Sultanah Nahrasiyah (UIN SUNA) Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, M.Ag., menghadiri prosesi penganugerahan gelar adat dari Kedatuan Luwu kepada Prof. Dr. KH. Andi Nasaruddin Umar, MA. Acara yang berlangsung di Istana Kerajaan Wulu, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, pada Jumat (3/10/2025) pukul 09.00–15.00 WITA itu dihelat secara khidmat dalam balutan tradisi dan kearifan lokal masyarakat Luwu.
Dalam prosesi adat yang sarat makna tersebut, Kedatuan Luwu menganugerahkan gelar kehormatan “To Makkadangnge ri Labutikka” kepada Prof. Andi Nasaruddin Umar. Gelar ini diberikan sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kontribusi beliau dalam memperkuat nilai-nilai keislaman, kebudayaan, serta perannya dalam kemajuan pendidikan dan kehidupan sosial masyarakat.
Rektor UIN SUNA Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, menyampaikan rasa hormat dan kebanggaannya dapat menyaksikan langsung momentum bersejarah tersebut.
Ia menilai bahwa penghargaan adat dari Kedatuan Luwu bukan hanya merupakan bentuk apresiasi kepada Prof. Andi Nasaruddin Umar secara pribadi, tetapi juga cerminan dari pengakuan terhadap peran strategis akademisi dalam menjaga harmoni antara agama, budaya, dan masyarakat.
“Anugerah ini diberikan kepada tokoh yang konsisten atau istiqamah dalam memberi teladan kepada umat dan rakyat. Peristiwa penganugerahan gelar adat ini secara simbolik mengandung makna dialektika antara tradisi lokal dan global, antara keilmuan dan kebudayaan,” ujar Prof. Danial.
Ia menambahkan, Penganugerahan ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dan kearifan lokal dapat berjalan seiring dalam membangun peradaban. Prof. Andi Nasaruddin Umar adalah sosok yang mampu menjembatani nilai-nilai keilmuan dan budaya, sehingga menjadi inspirasi bagi dunia akademik dan masyarakat luas. Tambahnya.
Lebih lanjut, Rektor menegaskan bahwa penghargaan tersebut menjadi simbol penting bagi perguruan tinggi Islam untuk terus mengembangkan ilmu yang berpijak pada akar budaya bangsa, namun tetap berpandangan global.
Acara penganugerahan turut dihadiri berbagai tokoh adat, akademisi, pejabat pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Prosesi berlangsung penuh kekhidmatan dengan menampilkan tradisi khas Kedatuan Luwu yang mencerminkan kekayaan budaya Nusantara yang patut dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. (AM)